Fiji
dan Maldives
akan tenggelam akibat peningkatan air laut
Fiji dan Maldives adalah
negara kepulauan sekarang ini dalam tahap mengkhuatirkan karena hampir berada
pada ‘titik tidak kembali’ atau hampir tenggelam karena peningkatan permukaan
air laut, kata seorang pakar iklim terkemuka.
Negara Fiji
dan Maldives
selain kehilangan daratan dan infrastruktur akibat peningkatan permukaan air
laut, ketika suhu panas meningkat banyak
kepulauan mengalami banjir ekstrem dan kerusakan akibat badai iklim tropis.
Pakar dari seluruh dunia berkumpul di ibu kota ini menyusun dan membuatkan Perjanjian
Paris terhadap perubahan iklim dan kata Abdulla “Kepulauan kami berisiko. Kami
melakukan lebih daripada sepatutnya.
“Apa yang kami katakan kepada masyarakat antarabangsa ialah kami
tidak memiliki keuangan yang cukup, teknologi atau kapasitas kemanusiaan untuk
mengurangi resiko perubahan iklim dan kami memerlukan kerjasama antara bangsa
supaya mempertahankan pulau kami,” katanya kepada AFP di luar persidangan enam
hari lalu.
Dalam Perjanjian Paris 2015, yang perlu dilaksanakan negara
penandatangan menjelang Desember, menyusun dan mengesahkan peningkatan suhu
global ‘jauh di bawah paras’ dua derajat Celsius dan kurang 1.5 derajat
Celsius, sekiranya mungkin.
Perjanjian Paris menjanjikan AS$100 bilion setahun mulai 2020 kepada negara miskin yang
sudah menghadapi dampak dari perubahan iklim.